baca juga :
Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1)
- Salam Pembuka
- Isi Surat
- Salam Penutup
- Tanda Tangan, Nama Jelas dan Jabatan
- Tembusan
Salam Pembuka:
Salam pembuka dicantumkan disebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal, dan alamatsurat. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain dituliskan kecil semua kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
Dengan hormat, (D kapital, h kecil)
Isi surat:
Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu a) paragraf pembuka, b) paragraf isi surat yang sesungguhnya, c)
paragraf penutup.
Kesalahan penulisan isi surat
yang berhubungan dengan penerapan ejaan pada umumnya berupa kesalahan pemakaian tanda koma, tanda hubung dan
tanda pisah, garis miring, dan
garis bawah. Paparan berikut secara berturut-turut menyajikan berbagai
kesalahan penerapan ejaan pada
penulisan bagian isi surat.
Kesalahan
penggunaan tanda koma (,) dalam surat resmi terdapat pada contoh berikut.
Dengan
ini diberitahukan, bahwa STNK kenderaan Saudara berakhir masa berlakunya pada tanggal 24 Juni 2011.
Kami
segera memberitahu Saudara, jika ada perubahan jadwal.
Tanda
koma (,) tidak digunakan untuk mengawali anak kalimat yang terletak di belakang induk kalimat. Jadi, tanda
koma sebelum kata sambung bahwa,
jika, bila, sebab, sehingga, meskipun, dan
sesuah harus
dihilangkan. Demikian
juga tanda koma sebelum kata bahwa
dan jika
pada contoh di atas harus dihilangkan. Sebaliknya, anak kalimat yang
mendahului induknya harus diakhiri dengan tanda koma. Perhatikan contoh berikut!
Meskipun
kami tidak dapat mengirimkan utusan, kami tetap mendukung pendanaan kegiatan itu.
Karena
Saudara belum memberikan jawaban, kami menganggap Saudara tidak bersedia.
Tanda
koma harus dipakai di belakang ungkapan penghubung antarkalimat atau antarparagraf.
Perhatikan contoh berikut!
...di atas. Karena itu, ...
Sehubungan
dengan itu, …
Sebagai
kesimpulan, …
Sejalan
dengan pernyataan di atas,...
Selanjutnya,
tanda koma perlu dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal bagian kalimat untuk
menghindari salah baca. Contoh
Atas
kerjasama baik Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Atas
bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Salam Penutup:
Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf
kapital, sedangkan kata-kata lainnya ditulis kecil. Sesudah salam penutup dibubuhkan
tanda koma.
Salam kami,
Hormat kami,
Tanda tangan,
Nama jelas, dan jabatan :
Nama jelas penanda
tangan dicantumkan dibawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital,
tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apapun.
M. Taufik Arif
NIP 130519977
Kepala
Penulisan
singkatan atas nama seharusnya tidak ditulis a/n, tetapi a.n. kesalahan serupa
yang sering muncul adalah u/p, u/b, a/p, d/a, dan d/h. Bentuk-bentuk itu
seharusnya ditulis u.p. (untuk perhatian), u.b. (untuk
beliau), a.p. (atas perintah), d.a. (dengan alamat), dan d.h.
(dahulu).
Singkatan (kumpulan) kata tidak perlu memerlukan tanda titik, demikian juga singkatan setiap kata. Singkatan kata dapat mengambil huruf depannya tidak memerlukan titik. Titik juga tidak dipakai pada angka yang tidak menunjukkan jumlah.
Tembusan
Penulisan
kata Tembusan (dengan
huruf T kapital diikuti dengan tanda titik dua), tidak perlu menggunakan garis
bawah dan tidak diikuti oleh kata atau ungkapan Kepada Yang Terhormat atau Yth., apalagi jika diikuti
kata penyapa, seperti Bapak,
Ibu, atau Saudara.
Jika
tembusan surat lebih dari satu, angka Arab dipakai untuk menomorinya tidak menggunakan penggunaan tanda
hubung (-) sebagai lambang penomoran. Jika tembusan hanya satu, penulisannya tidak
perlu diberi nomor. Kata pertinggal
atau arsip tidak
digunakan dalam tembusan surat
karena sebuah surat dinas sudah tentu memiliki arsip. Selain itu, tembusan hanya diisi oleh pihak
yang berhak memperoleh tembusan. Oleh karena itu, ungkapan
selain nama instansi/badan atau nama orang yang mendapat tembusan tidak perlu dicantumkan. Ungkapan sebagai laporan, tidak
perlu dicantumkan. Perhatikan contoh berikut!
Tembusan:
Direktur
Jenderal Pajak
Tembusan:
1.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
2.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
3.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum
Tembusan:
1.
Ir. Heri Putranto
2.
Drs. Lutfi M.
Demikianlah Artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2)
Sekianlah artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2) dengan alamat link http://arsipsuratku.blogspot.com/2013/11/mengenal-bagian-bagian-surat-dinas-2.html
No comments:
Post a Comment